SEBORRHEA
PENDAHULUAN
Kulit manusia merupakan organ tubuh terluar yang berfungsi sebagai barrier atau pertahanan
tubuh terhadap pengaruh lingkungan
luar .Di dalam struktur kulit manusia terdapat berbagai organ-organ termasuk
kelenjar kulit,salah satunya adalah kelenjar minyak atau sebasea.Kelenjar ini
menghasilkan sebum atau minyak yang mempunyai banyak peranan antara lain
melindungi permukaan kulit terhadap kekeringan. Kelenjar ini hampir terdapat di
seluruh permukaan bagian tubuh termasuk kulit kepala kecuali telapak tangan dan
kaki.Namun aktifitas yang berlebihan dari kelenjar ini berhubungan dengan
berbagai kondisi gangguan ataupun penyakit.
Kulit
kepala merupakan bagian dari kulit tubuh yang rentan terhadap infeksi salah
satunya yaitu dermatitis seboroik.Dermatitis seboroik adalah dermatosis
papuloskuamosa kronik yang biasanya mudah ditemukan pada tempat-tempat
seboroik. Penyakit ini dapat menyerang anak-anak paling sering pada usia di
bawah 6 bulan maupun dewasa. DS dikaitkan dengan peningkatan produksi sebum
pada kulit kepala dan folikel sebasea terutama pada daerah wajah dan badan.
(http://ekaakbidbup.blogspot.com/2009/10/seborrhea-pada-neonatus-dan-bayi.html)
Sinonim penyakit dermatitis seboroik adalah eksema
seboroik, dermatitis seboroides, Morbus Unna, Ekematides, Dermatitis flannellaire.Dermatitis seboroik (DS) adalah
yang di gunakan untuk menggambarkan suatu keadaan kulit yang eritematosa dan
bersisik, atau erupsi pengelupasan kulit yang terjadi terutama di daerah
seboroik( daerah yang memiliki banyak kelenjar sebasea) yaitu kulit kepala, wajah, post-auricular,
presternal dan intertriginosa.
(dr. Hendra
Utama,Sp.FK. 2004. Dermatitis Pada Bayi Dan Anak. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI)
halaman 1
PEMBAHASAN
Pengertian
Seborrhea adalah
suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada
kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses
pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak
terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika
proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada kulit kepala
yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis seboroik,
berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Macam
–macam seborrhea:
a. Seborrhea
adipose :
Peradangan yang terjadi pada perlemakan dalam suatu organ
atau jaringan.
b. Seborrhea
Neonatorum
Bercak
yang biasanya terjadi di kulit dan selaput mata pada bayi
c. Seborrhea
Squamosa
Bercak
disertai semacam sisik, bersifat kronis, yang sering terjadi di area kulit
berambut dan area kulit yang banyak mengandung kelenjar sebasea ( kelenjar
minyak, lemak ), seperti kulit kepala, wajah, tubuh bagian atas dan area
pelipatan tubuh (ketiak, selangkangan, pantat).
Penyebab
Seborrhea
·
Penyebab
: Diduga akibat aktivitas kelenjar sebasea yang meningkat
·
Umur :
biasanya pada orang dewasa
·
Jenis
Kelamin : lebih sering pada laki-laki
(Prof.Dr.
R.S. Siregar,Sp. KK(K). 2005. Atlas
Berwarna Saripati penyakit Kulit Edisi 2.Jakarta: EGC)
Tidak dapat di
sangkal bahwa penderita umumnya kulit yang berlemak (seborea), tetapi bagaimana
hubungan antara kelenjar lemak dan penyakit ini sama sekali belum jelas. Ada
yang menganggap bahwa kambuhnya penyakit yang kronis ini adalah akibat makanan
yang berlemak,makanan berkalori tinggi , minuman alkohol dan gangguan emosi.
Pada anak dan bayi biasanya terdapat tipe
eritroskuamosa. Efloresensi berupa sisik yang berlemak dan eritema. Distribusi
kelainan pada daerah yang terdapat banyak kelenjar sebasea seperti di belakang
telinga,alis, ketiak, lipatan paha dan kepala. Kadang-kadang juga di daerah
intertriginosa dan sekitar bibir.
(Buku
Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak .halaman
236-237, cetakan ke 4 oleh Staf Pengajar IKA fakultas kedokteran UI)
Biasanya ada
kecenderungan untuk di turunkan. Berawal pada usia 2 bulan dan umumnya
menghilang pada usia 1 tahun. Daerah
yang terkena berwarna kemerahan dan di lapisi kerak kekuningan.
Dermatitis seboreik
sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga. Salah satu penyebab
ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale). Walaupun namanya mungkin sedikit
menakutkan , tetapi P. Ovale adalah jamur yang secara alami terdapat pada kulit
kepala dan bagian kulit yang lain.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang berarti.
Namun, dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala kita
akan menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur P. Ovale
berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur tersebut, akan menyebabkan gatal
pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan sel kulit yang lama. Hasilnya :
timbul Ketombe.
Kondisi ketombe
yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali ditemukan di kulit
kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di belakang telinga atau
bagian dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada
kulit kepala.
Faktor
–faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit
·
Bangsa/
Ras : semua
bangsa
·
Makanan : lebih
sering pada orang – orang yang banyak memakan lemak dan minum alkohol
·
Iklim : insiden
meningkat pada iklim dingin
·
Keturunan
: tidak
berpengaruh tetapi cenderung meningkat pada orang-orang yang stress emosional
·
Lingkungan : yang
menyebabkan kulit menjadi lembab dan maserasi akan lebih mudah menimbulkan
penyakit
(Prof.Dr.
R.S. Siregar,Sp. KK(K). 2005. Atlas
Berwarna Saripati penyakit Kulit Edisi 2.Jakarta: EGC)
Faktor
resiko penyakit sebarrhea
Faktor resiko terjadinya dermatitis seborrhea:
- Stres
- Kelelahan
- Cuaca
dingin
- Kulit
berminyak
- Jarang
mencuci rambut
- Pemakaian
losyen yang mengandung alkohol
- Penyakit
kulit (misalnya jerawat)
- Obesitas
(kegemukan)
Gejala
penyakit seborrhea
Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan :
Biasanya kulit
penderita tampak berminyak, dengan kuman Pityrosporum ovale yang hidup komensal
di kulit berkembang lebih subur. Pada kepala tampak eritema dan skuama halus
sampai kasar ( ketombe ). Kulit tampak berminyak dan menghasilkan skuama yang
putih berminyak pula. Penderita akan
mengeluh rasa gatal yang hebat.
(Prof.Dr.
R.S. Siregar,Sp. KK(K). 2005. Atlas
Berwarna Saripati penyakit Kulit Edisi 2.Jakarta: EGC)
Dermatitis biasanya terbatas pada kulit kepala bayi,
dapat berkembang dan menyebar ke bawah mengenai dahi, telinga , alis mata dan
hidung. Lesi eritematosa bersisik berwarna seperti ikan salmon, berminyak,
serta dapat mengenai bagian lain tubuh terutama daerah intertriginosa dan
fleksural, postauricular, btang tubuh, umbilicus, anogenital, dan lipatan
paha.gatal hanya ringan atau tidak ada, biasanya tidak didapatkan stigmata
atopi.
Antara pubertas dan usia pertengaha, dermatitis
seborrhea dapat tampak pada kulit kepala sebagai sisik kering; deskuamasi
biasanya dikenal sebagai pityriasis sicca atau ketombe. Eritema dapat juga pada
daerah supraorbital, antara alis mata, di atas batang hidung, lipatan
nasolabial, bibir, daerah retroaurikular dan liang telinga. Derajat keparahan
dan perjalanan penyakit dermatitis sebasea pada kelopak mata dan daerah
berjenggot berbeda-beda, serta mempunyai kecenderungan menjadi kronik dan
rekuren.
(Aisah Siti, Boediardja. 2004. Dermatitis Pada Bayi Dan
Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI)
Dermatitis seboreik biasanya timbul secara bertahap,
menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang
disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut. Pada kasus yang lebih
berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik kekuningan sampai kemerahan di
sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis mata
dan dada.
Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan,
dermatitis seboroik menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit
kepala (cradle cap) dan kadang tampak sebagai sisik berwarna kuning di belakang
telinga atau beruntusan merah di wajah. Ruam di kulit kepala ini sering
disertai dengan ruam popok. Pada anak-anak, dermatitis seboreik menyebabkan
timbulnya ruam yang tebal di kulit kepala yang sukar disembuhkan.
1.
Serpihan/Sisik
Merupakan tanda yang paling mudah dilihat dan paling
memalukan. Sisik tersebut adalah tanda bahwa kulit di kepala anda rontok dan
waktu pergantian sel-sel pada kulit kepala menjadi lebih cepat.
Serpihan-serpihan/sisik berwarna putih dengan berbagai ukuran dan bentuk yang
terdapat di kulit kepala, rambut, dapat juga melekat pada baju berwarna hitam
favorit anda. Pergantian sel kulit kepala biasanya tidak terdeteksi oleh mata.
Namun dengan dipercepatnye proses pergantian ini, menyebabkan timbul ketombe.
Jadi, setiap butir serpihan/sisik yang anda lihat sebetulnya adalah kumpulan
dari sejumlah sel sel kulit kepala yang mati dalam jumlah besar, sehingga mudah
menjadi perhatian.
2.
Gatal
Satu tanda lagi bahwa anda ber-ketombe adalah gatal pada
kulit kepala. Gatal tersebut terjadi karena timbul peradangan pada kulit kepala
yang disebabkan oleh jamur P.Ovale. Jamur inilah yang menyebabkan timbulnya
ketombe dan gatal pada kulit kepala.
3.
Kemerahan
Tanda ketiga dari ketombe dikenal dengan seborrhea. Dalam
kondisi ini, terlihat kemerahan di sekitar kulit kepala. Dapat juga terlihat di
sekitar alis mata, pipi, belakang telinga atau bagian dada.
Diagnosis
Diagnosis dapat
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada berbagai gejala
dari gambaran klinis yang ditemukan pada dermatitis seboroik juga dapat
dijumpai pada dermatitis atopik atau psoriasis, sehingga diagnosis sangat sulit
untuk ditegakkan oleh karena baik gambaran klinis maupun gambaran histologi
dapat serupa. Oleh sebab itu, perlu ketelitian untuk membedakan DS dengan
penyakit lain sebagai diferensial diagnosis. Psoriasis misalnya yang juga dapat
ditemukan pada kulit kepala, kadang disamakan dengan DS, yang membedakan ialah
adanya plak yang mengalami penebalan pada liken simpleks.
Diagnosis
Banding
- Psoriasis
Vulgaris
Psoriasis Vulgaris ini berbeda dengan DS karena terdapat
skuama yang tebal, kasar, dan berlapis-lapis, disertai tanda tetesan lilin,
Kobner dan Auspitz. Tempat predileksinya juga berbeda, psoriasis sering
terdapat di ekstremitas bagian ekstensor terutama siku, lutut, kuku dan daerah
lumbosakral. Jika psoriasis mengenai scalp, maka sukar dibedakan dengan DS.
Perbedaannya ialah skuamanya lebih tebal dan putih, seperti mika.
- Pitiriasis
Rosea
Pitiriasis rosea ialah penyakit kulit yang belum
diketahui penyebabnya, dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema dan skuama
halus. Lesi awal berupa herald patch, umumnya di badan, soliter, bentuk oval
dan terdiri atas eritema serta skuama halus dan tidak berminyak di pinggir.
Lesi berikutnya lebih khas yang dapat dibedakan dengan DS, yaitu lesi yang
menyerupai pohon cemara terbalik. Tempat predileksinya juga berbeda, lebih
sering pada badan, lengan atas bagian proksimal dan paha atas, jarang pada
kulit kepala. Gambaran Pitiriasis Rosea.
- Tinea
Kapitis
Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut
kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofit dan biasanya menyerang
anak–anak. Kelainan pada tinea kapitis dapat ditandai dengan lesi bersisik,
kemerahan, alopesia dan kadang-kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat,
yaitu kerion. Bercak-bercak seboroik pada kulit kepala yang berambut
kadang-kadang membingungkan. Biasanya lesi DS pada kulit kepala lebih merata
dan mempunyai lesi kulit yang simetris distribusinya. Pada tinea kapitis dan
tinea kruris, eritema lebih menonjol di pinggir dan pinggirannya lebih aktif
dibandingkan di tengahnya. Pada pemeriksaan didapatkan KOH positif dimana
terlihat hifa yang bersekat, bercabang, serta spora.
- Liken
Simpleks Kronikus
Liken simpleks kronikus adalah peradangan kulit kronis
yang gatal, sirkumskrip ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak
lebih menonjol (likenfikasi). Tidak biasa terjadi pada anak tetapi pada usia ke
atas, berbeda dengan DS yang sering juga terjadi pada bayi dan anak-anak.
Timbul sebagai lesi tunggal pada daerah kulit kepala bagian posterior atau
sekitar telinga. Tempat predileksi di kulit kepala dan tengkuk, sehingga kadang
sukar dibedakan dengan DS. Yang membedakannya ialah adanya likensifikasi pada
penyakit ini.
- Dermatitis
Atopik
Dermatitis Atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis
dan residif, disertai gatal. Biasanya terjadi pada bayi atau anak-anak. Skuama
kering dan difus, berbeda dengan DS yang skuamanya berminyak dan kekuningan.
Selain itu, pada dermatitis atopik dapat terjadi likenfikasi.
- SLE
SLE adalah penyakit yang basanya bersifat akut,
multisistemik dan menyerang jaringan konektif dan vaskular. SLE sulit dibedakan
dengan DS, oleh karena pada SLE juga dapat dijumpai skuama. Yang dapat
membedakan ialah lesi SLE berbentuk seperti kupu-kupu, tersering di area molar
dan nasal dengan sedikit edema, eritema dan atrofi. Terdapat gejala demam,
malaise, serta tes antibodi-antinuklear.
- Rosasea
Rosasea adalah penyakit kulit kronis pada derah sentral
wajah (yang menonjol/ cembung). Gambaran histopatologi terdapat daerah ektasia
vaskular, edema dermis dan diorganisasi jaringan konektif dermis. Ditandai
dengan kemerahan pada kulit dan talangiektasis, disertai episode peradangan
yang memunculkan erupsi, papul, pustul dan edema.
- Kandidosis
Kandidosis adalah penyakit jamur yang di sebabkan oleh
spesies candida, biasanya candida albicans.Kadang sulit dibedakan dengan DS
jika mengenai lipatan paha dan perianal. Lesi dapat berupa bercak yang berbatas
tegas, bersisik dan basah. Perbedaannya ialah pada kandidiasis terdapat eritema
berwarna merah cerah berbatas tegas dengan satelit-satelit di sekitarnya.
Predileksinya juga bukan pada daerah-daerah yang berminyak, tetapi lebih sering
pada daerah yang lembab. Selain itu, pada pemeriksaan dengan larutan KOH 10 %,
terlihat sel ragi, blastospora atau hifa semu.
Pemeriksaan
Fisik
ü Lokalisasi : Tempat- tempat yang banyak mengandung
kelenjar palit misalnya kulit kepala, belakang telinga, alis mata, cuping
hidung, ketiak, dada, antara scapula dan daerah suprapubis.
ü Efloresensi
/sifat-sifatnya : Makula eritematosa yang di tutupi oleh papula –papulamiliar
berbatas tak tegas, dan skuama halus putih berminyak. Kadang – kadang ditemukan erosi dengan krusta yang sudah mongering berwarna kekuningan.
(Prof.Dr.
R.S. Siregar,Sp. KK(K). 2005. Atlas
Berwarna Saripati penyakit Kulit Edisi 2.Jakarta: EGC)
Pemerikasaan Penunjang
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien dermatitis
seboroik adalah pemeriksaan histopatologi walaupun gambarannya kadang juga
ditemukan pada penyakit lain, seperti pada dermatitis atopik atau psoriasis. Gambaran
histopatologi tergantung dari stadium penyakit. Pada bagian epidermis. Dijumpai
parakeratosis dan akantosis. Pada korium, dijumpai pembuluh darah melebar dan
sebukan perivaskuler. Pada DS akut dan subakut, epidermisnya ekonthoik,
terdapat infiltrat limfosit dan histiosit dalam jumlah sedikit pada perivaskuler
superfisial, spongiosis ringan hingga sedang, hiperplasia psoriasiform ringan,
ortokeratosis dan parakeratosis yang menyumbat folikuler, serta adanya skuama
dan krusta yang mengandung netrofil pada ostium folikuler. Gambaran ini
merupakan gambaran yang khas. Pada dermis bagian atas, dijumpai sebukan ringan
limfohistiosit perivaskular. Pada DS kronik, terjadi dilatasi kapiler dan vena
pada pleksus superfisial selain dari gambaran yang telah disebutkan di atas
yang hamper sama dengan gambaran psoriasis. (Siregar,2002).
(http://ekaakbidbup.blogspot.com/2009/10/seborrhea-pada-neonatus-dan-bayi.html)
Pada epidermis dapt ditemukan parakeratosis fokal
dengan abses Munro. Pada dermis terdapat pelebaran ujung pembuluh darah di
puncak stratum papilaris disertai sebukan sel – sel neutrofil dan monosit.
(Prof.Dr.
R.S. Siregar,Sp. KK(K). 2005. Atlas
Berwarna Saripati penyakit Kulit Edisi 2.Jakarta: EGC)
- Pemeriksaan
Pembantu/ Laboratorium
v Pemeriksaan Mikroflora dari kulit kepala untuk melihat
pityrosporum ovale
v Menentukan indeks mitosis pada kulit kepala yang
berketombe
.Penatalaksanaan
Umum : hindari semua factor yang
memperberat, makanan berlemak, dan stress emosi, Perawatan rambut, dicuci dan
di bersihkan dengan shampo.
Khusus :
Sistematik :
1. Anti
histamine H1 sebagai penenang dan anti gatal
2. Vitamin
B kompleks
3.
Kortikosteroid
oral dapat menurunkan insiden dermatitis seboroik
4. Antibiotic
seperti penisilin, eritromisin pada infeksi sekunder (dermatitis seboroika)
5.
Preparat
azol akhir-akhir ini sangat berpengaruh terhadap P. ovale,juga dapat
mempengaruhi berat ringannya dermatitis seboroika.
Topikal
1.
Cuci
rambut dengan selenium sulfide atau dengan larutan salisil 1% atau larutan
belerang 2-4% atau dalam bentuk krim.
2. Kortikosteroid
topical atau krim dapat memberi kesembuhan sementara.
(Prof.Dr.
R.S. Siregar,Sp. KK(K). 2005. Atlas
Berwarna Saripati penyakit Kulit Edisi 2.Jakarta: EGC)
Bila ada infeksi
sekunder dan eksudatif harus di kompres dulu dengan larutan kalium permanganate
1/5000. Kemudian diberikan krim yang mengandung asam salisinat (2%), sulfur
presipitatus (4%), vioform (3%) dan hidrokortison (1/2 – 1%). Neomisin dan
basitrasin ditambahkan bila ada infeksi sekunder. Pada kasus menahun dapat di
coba pengobatan dengan sinar ultra violet. Pada daerah kepala di anjurkan
penggunaan shampoo yang tidak berbusa 2-3 kali seminggu dan memakai krim yang
mengandung selenium sulfide atau Hg-presipitatus albus 2%.
(Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak .halaman 236-237, cetakan ke 4 oleh Staf Pengajar IKA fakultas kedokteran UI)
- Bila
dermatitis seborrheic maupun infeksi ringworm sudah dalam kondisi yang
parah, segeralah minta bantuan ahli untuk mengatasinya.
Pengobatan-pengobatan yang dilakukan oleh dokter kulit misalnya, sangat
diperlukan untuk penanganan yang efektif. Namun, meskipun pertolongan ahli
sangat diperlukan, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri
untuk penyembuhan yang lebih maksimal:
- Umumnya
anak yang berbakat atopik di kepala akan mengalami "ketombean"
yang lebih parah kalau cuaca sedang panas. Soalnya di saat seperti ini
aktivitas kelenjar androgennya akan meningkat. Usahakan meminimalisir
suasana tidak nyaman tersebut, misalnya dengan memakai payung bila keluar
rumah, menghindari ruangan yang pengap, menghindari baju yang tebal, dan
sebagainya. Sangat baik bila kita bisa menyediakan ruangan ber-AC untuk
anak.
- Sebaiknya,
jangan mengangkat sisik di kepala anak sebelum ada perintah dokter.
Dikhawatirkan akan terjadi infeksi. Mungkin saja alat yang digunakan tidak
steril. Bila infeksi terjadi, maka bisa lebih berbahaya. Dokter akan
memberikan obat bila sisik di kepala anak terlihat banyak dan harus
diangkat. Selain itu, terutama pada bayi, obat tersebut biasanya dicampur
dengan minyak agar mudah mengenai kulit kepala.
- Penggunaan
sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus
untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati, gunakan
sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang dewasa.
Sampo untuk orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan, bahan
pewangi, pengawet, dan sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata.
Sedangkan sampo bayi sengaja tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang
bakal membahayakannya. Sampo tersebut harus lembut karena fungsi kelenjar
kulit pada bayi dan anak belum bekerja secara sempurna.
- Penggunaan
sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif. Namun tidak
semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa sampo tak ada
kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci
kepalanya. Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah seminggu
dua kali atau tiga kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga
tidak masalah bila dipakai setiap hari.
- Banyak
anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan
membuat kepalanya bau. Bila
ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis mild.
- Untuk ketombe yang disebabkan
jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol populasi jamur. Kita bisa
mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala dengan sampo
secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang
lepas.
- Pada kasus
karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh
dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek.
Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak
yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi
ruam, cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan
yang lain.
- Biasakan
untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang
terkena infeksi. Hal
ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.
1. Pengobatan
v Oleskan krem atau salep kortikossteroid yang mengandung
antibiotika tipis-tipis.
Ketombe di hilangkan dengan keramas menggunakan dengan
sabun atau shampoo bayi khusus. Perhatikan agar keramas mengenai daerah
ubun-ubun dan bilaslah dengan baik.
(Ilmu Kesehatan Anak untuk perawat , Halaman 171 oleh Al
Speirs)
v Pengobatan kausal belum
diketahui.
Di usahakan agar
penderita ( anak yang menjelang umur 13 tahun sampai 19 tahun) menghindarkan makanan
yang berlemak, kacang, coklat, seperti pada pengobatan akne vulgaris. Dapat
pula di berikan vitamin B6 dan vitamin B kompleks untuk waktu yang lama.
(Buku
Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak .halaman
236-237, cetakan ke 4 oleh Staf
Pengajar IKA fakultas kedokteran UI)
DAFTAR
PUSTAKA
dr.
Hendra Utama,Sp.FK. 2004. Dermatitis Pada Bayi Dan Anak. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI
Prof.Dr. R.S. Siregar,Sp. KK(K). 2005. Atlas
Berwarna Saripati penyakit Kulit Edisi 2.Jakarta: EGC
Aisah
Siti, Boediardja. 2004. Dermatitis Pada Bayi Dan Anak. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI
Spear, Al. 1981. Ilmu Kesehatan Anak
Untuk perawat. Semarang: IKIP Semarang Press.
Abdoerrachman,M.H, Ny. Afandi,M.B,dkk.
1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1.cetakan ke 4 .Jakarta:
bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI.
Buku
Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak . cetakan ke 4 oleh Staf Pengajar IKA fakultas kedokteran UI